Mengenal Pohon Akasia Yang Menjadi Bahan Pembuat Kertas

Acacia Mangium atau pohon akasia merupakan jenis pohon semak-semak. Pohon ini berasal dari Afrika. Namun sekarang sudah bisa dijumpai di Indonesia. Tepatnya dijadikan sebagai tanaman perkebunan.

Akasia bisa tumbuh hingga mencapai 30 meter. Ketika masih muda, kulit batangnya berwarna kehijauan.

Setelah berumur 2-3 tahun, muncul celah pada kulitnya. Kulit batangnya berwarna cokelat tua. Sementara teksturnya kasar dan keras.

Pohon berbunga besar ini memiliki daun majemuk yang tersusun dari banyak anak daun saat berkecambah. Tetapi dalam beberapa minggu, daun ini akan melebar menjadi Phyllode.

Phyllode sendiri memiliki tulang daun paralel. Panjangnya bisa mencapai 25 cm. Sedangkan lebarnya sekitar 10 cm.

Bunganya tersusun cantik dari beberapa bunga kecil. Warnanya putih dan krem. Ketika sudah bermekaran, tampilannya mirip seperti sikat botol.

Akasia sendiri memiliki biji. Warnanya hitam mengkilap dengan berbagai bentuk. Mulai dari elips, lonjong hingga oval.

Bijinya akan melekat pada polong yang berwarna orange kemerahan. Biji akasia bisa dijadikan sebagai bahan untuk perbanyakan tumbuhan.

Sejauh ini, akasia mulai dikebunkan lantaran banyak manfaatnya. Salah satunya berasal dari serat kayunya. Serat kayu dari akasia ini dinilai sebagai bahan terbaik untuk pembuatan kertas.

Selain itu, ada juga yang dimanfaatkan sebagai bahan campuran minyak wangi. Ada juga yang digunakan untuk produk kecantikan.

Sementara sisanya dimanfaatkan untuk pembuatan perabotan. Hal ini disebabkan kayu akasia ini cukup tahan lama. Dengan catatan kayunya tidak diletakkan di area yang lembap.

Kini, pohon akasia sudah dibudidayakan oleh masyarakat di tanah air. Alasannya, perawatan tumbuhan ini tidak sulit lantaran sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan.